Tuesday, February 03, 2009

Ultahku Yang Ke-34

Kemarin, usiaku genap 34 tahun. Begitu bangun tidur aku dikejutkan dengan seikat bunga di sampingku, suamiku sudah tidak berada di tempatnya, belum lagi aku sempat memikirkan apa-apa, kilau blitz kamera mengejutkanku. Rupanya suamiku sudah lebih dulu bangun untuk mempersiapkan kejutan kecil tersebut. Mataku terpejam tiap kali kilau blitz menyala, maklum baru bangun tidur jadi mata masih sensitif.
Aku baru ingat, malam sebelumnya, suamiku memijit kakiku, rupanya supaya aku lekas tertidur, dan ia bisa mempersiapkan kejutannya. Tapi bukannya tertidur, aku malah bercerita ini dan itu, dan kami baru tidur menjelang jam 1 malam.
Hari itu berjalan sebagaimana biasa, aku pergi kerja tapi pulang tengah hari karena sudah waktunya periksa kehamilanku ke dokter.
Malam harinya, kami makan malam bersama dengan seluruh keluarga, setelah itu kami semua mampir ke rumah kami dulu - belum ada satu bulan kami pisah rumah dengan orang tuaku. Di sana, suamiku rupanya telah mempersiapkan kejutan lainnya. Ia sudah mempersiapkan snack, soft drink dan es krim untuk kami. Kemudian aku diberi sebuah kado yang cukup besar, dan seperti yang aku duga sebelumnya, bungkusannya berlapis-lapis :) Tapi yang di luar dugaanku, setelah bungkusan yang terakhir, ternyata kotak hadiah tersebut digembok! Dan kuncinya tidak ada di sana! Aku hanya menemukan secarik kertas yang isinya berupa sebuah puisi teka-teki. Cukup pusing juga aku dibuatnya, karena aku benar-benar payah dalam urusan teka-teki. Sampai kemudian suamiku memberi sedikit clue, dan akhirnya aku bisa menemukan kunci gembok tersebut. Ternyata hadiah dari suamiku adalah sepasang sepatu yang beberapa waktu lalu pernah ingin aku beli, tapi aku batalkan karena tidak diskon :) Sekarang juga tidak diskon sih, tapi mungkin untuk suamiku gak apa-apa berkorban sedikit untuk istrinya yang manis ini :")

Wednesday, December 31, 2008

Kunjungan Pertama Ke Dokter Kandungan

Setelah mempertimbangkan beberapa dokter dan rumah sakit bersalin yang informasinya aku dapatkan dari beberapa sumber, akhirnya kami memutuskan untuk memeriksakan kehamilanku pada Dr. Dwi Rasyanti SPOG di RS Haji Pondok Gede. Aku memilih dokter perempuan karena rasanya aku lebih nyaman dibandingkan dengan dokter laki-laki, apalagi ini adalah kehamilan pertamaku. Dan dari beberapa sumber yang aku dapatkan, Dokter Yanti - begitu beliau biasa di sapa - ini track recordnya bagus.
Pada pemeriksaan pertama ini, aku di USG, dan Dokter menyatakan aku memang positif hamil, karena kami bisa melihat 'kantong' yang nantinya akan menjadi tempat bertumbuhnya janin, melalui layar monitor. Alhamdulillah, sekarang aku lebih lega lagi karena sudah dikonfirmasikan oleh dokter bahwa aku benar-benar hamil. Dan terhitung dari hari pertama menstruasi terakhirku, aku telah hamil 6 minggu. Aku diberi vitamin Folat (folavit), dan diminta untuk periksa kembali 1 bulan mendatang.
Kesan pertamaku terhadap Dokter Yanti cukup baik, beliau adalah seorang wanita yang ramah, wajahnya mirip Neno Warisman :) Di samping itu cara beliau berkomunikasi juga tidak menegangkan, ada beberapa hal yang aku tanyakan, dan aku cukup puas dengan penjelasan-penjelasan beliau. Beliau cuma berpesan agar aku rajin mencari informasi seperti membaca buku dan majalah atau surfing di internet. Beliau sempat tersenyum waktu aku bilang bahwa nama beliaupun kami dapatkan dari internet :)

Thursday, December 25, 2008

Positif Hamil

Pagi ini aku dan Abang begitu bahagia karena hasil test kehamilanku dengan test pack hasilnya positif. Buatku hal ini bukan saja menggembirakan tapi juga mengejutkan, aku benar-benar tidak menduga Allah akan sedemikian cepat menganugerahkan keturunan kepada kami. Abang langsung melakukan sujud syukur begitu aku memperlihatkan hasil test tersebut.
Mamaku juga sangat bahagia, karena sebenarnya beliau sempat mengkhawatirkan keadaanku, mengingat dalam keluarga kami, banyak wanita-wanita yang tidak dikaruniai anak. Dari pihak keluarga papaku, keempat kakak wanitanya tidak memiliki anak. Sementara dari pihak keluarga mamaku, bude mamaku juga tidak memiliki anak. Belum lagi omongan beberapa kerabat yang khawatir karena keluarga kami memelihara kucing yang merupakan salah satu binatang penular virus toksoplasmosis di samping anjing dan burung.
Tapi untuk lebih yakinnya, tentunya aku harus segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Wednesday, December 24, 2008

Last Working Day Of 2008

Hari ini adalah hari kerja terakhir di tahun 2008. Suasana di kantor rasanya seolah liburan telah tiba, kami berpakaian non formal dan tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan.
Siang harinya kami pergi ke Hema Cafe di area TIS Square untuk makan siang. Waktu makan siang kami pun jauh lebih panjang dari biasanya. Kami berangkat pukul 11.30 dan baru tiba di kantor pukul 14.30.
Sudah bebarapa kali kami pergi ke sana. Makanan yang sudah pernah aku coba adalah cream soup, spagetti bolognese, lasagna, beef sandwich, tenderloin steak dan nasi goreng. Dan siang itu aku mencoba satu menu baru di cafe tersebut, Sop Buntut Goreng. Dan seperti menu-menu yang lainnya, menu yang satu ini pun cukup enak.

Wednesday, November 26, 2008

Telaga Seafood Restaurant

Ini pertama kalinya aku mencoba menulis tentang kuliner, mudah-mudahan hasilnya nggak malu-maluin :)
Kemarin kebetulan aku dan teman-teman kantor berkesempatan untuk makan siang bersama di Telaga Seafood Restaurant yang lokasinya sekitar 700m keluar dari Pintu Tol Cibubur. Venuenya cukup menarik karena tepat berada di tepi danau Jambore. Jika sore hari tentu udaranya lebih sejuk dan pemandangannya juga lebih teduh. Berhubung kami pergi siang hari, panasnya cukup terasa meskipun sudah dibantu oleh beberapa kipas angin besar.
Pelayanannya cukup memuaskan. Mengingat cukup banyak restoran yang menyajikan menu lezat tapi kita harus menunggu cukup lama sampai makanan dihidangkan, Telaga Restaurant termasuk cepat dalam menyajikan hidangan-hidangan yang kami pesan. Untuk kapasitas 20 orang, seluruh hidangan siap dalam waktu sekitar 20 menit.
Sambil menunggu hidangan tersaji, kami disuguhi asinan bengkoang. Rasanya agak pedas, oke juga untuk pembangkit selera, meskipun kemarin kami tidak terlalu membutuhkannya karena perut kami semua sudah keroncongan dan siap menyantap apapun yang dihidangkan :)
Ikan Kuwe bakarnya enak, matang dan berani bumbu. Makannya dicocol di sambal kecap atau sambal terasi yang dihidangkan di piring-piring kecil. Ikan Gurame gorengnya juga gurih dan crispy, cocok sekali dengan sambel kecapnya. Udang peci rebusnya juga fresh dan manis. Dan yang paling menggugah selera adalah Cumi Saus Padang yang memadukan rasa manis asin dan pedas dalam saus kental yang warnanya sangat menggoda. Aku bukan penggemar masakan cumi, tapi kemarin aku acungkan jempol buat menu yang satu ini. Selebihnya ada beberapa menu sayur seperti gado-gado dan karedok, cah kangkung dan tauge cah ikan asin. Ada juga tahu dan tempe goreng sebagai side dish.
Kemudian, makan siang kami ditutup dengan hidangan es potong. Aku makan es potong kacang ijo, rasanya enak, butir-butir kacang ijo menempel di es potong tersebut, dibalut coklat, yummy!!!
Untuk harga, memang tidak tergolong murah, meskipun bukan berarti super mahal. Menurutku, uang yang kami keluarkan seimbang dengan kepuasan yang kami dapatkan.

Monday, November 17, 2008

Selamat Datang Kayla!

Tanggal 15 November 2008, pukul 3.47 sore, sahabatku, Lely & Wandi menerima karunia Allah berupa kelahiran putri pertama mereka, yang diberi nama Kayla Syifa Azzahra.

Alhamdulillah persalinan berjalan lancar melalui kelahiran normal tanpa operasi caesar. Prosesnya juga berjalan cepat, Lely pergi ke rumah sakit bersalin pukul 2 siang, dan pukul 3.47 ia melahirkan.

Kemarin, saat aku dan Abang menjenguk ke rumah sakit bersalin, aku kira kondisi Lely masih lemah, ternyata justru sebaliknya, ia terlihat sangat baik dan fresh, ia sedang menyantap makan siangnya ketika kami tiba. Gembira sekali Lely & Wandi melihat kehadiran kami, kebetulan sahabatku yang lain, Yuli, juga ada di sana, ia telah tiba di sana sebelum kami. Di sana aku bertemu seluruh keluarga Lely, ada bapak dan ibunya yang sangat bahagia menyambut kehadiran cucu pertama mereka, juga ada kakak dan adik-adik Lely. Ada juga adik-adik Wandi.

Kehadiran Kayla membawa kebahagiaan bagi banyak orang, bukan saja ia adalah anak pertama dari Lely & Wandi, tapi juga cucu pertama bagi orang tua Lely dan orang tua Wandi, selamat datang, Kayla!

Monday, November 10, 2008

Hari Pertama Kembali Ke Kantor

Hari ini adalah hari pertama aku kembali bekerja setelah cuti menikah sejak tanggal 23 Oktober lalu. Ada rasa enggan bangun tadi pagi karena selama libur, aku bisa tidur lagi setelah sholat Subuh. Ada rasa berdebar juga, karena penampilanku sedikit berbeda. Alisku kecil bekas dicukur yang membuatku tidak pede. Di samping itu rambutku sekarang berponi karena bagian depan rambutku dipotong saat disanggul di hari pernikahanku. Menurut teman-teman aku kelihatan lebih fresh dengan poni, syukurlah, karena aku sempat tidak pede juga awalnya.
Beberapa teman memberi selamat karena mereka tidak bisa hadir saat hari pernikahanku.
Pekerjaanku tidak terlalu bertumpuk karena Endah menhandle semua pekerjaanku sebagaimana yang aku lakukan juga saat Endah cuti panjang. Praktis hari ini aku tidak sibuk dan lebih banyak meluangkan waktu untuk mengobrol dengan teman-temanku.

Friday, November 07, 2008

Ke Bandung

Awalnya aku berencana pergi ke Malang bersama keluarga, tapi seminggu setelah hari pernikahanku, aku sakit. Menurut tradisi Jawa, pengantin tidak dibolehkan bepergian sebelum sepasaran (5 hari). Setelah aku sembuh, mamaku yang sakit, mungkin kami berdua kelelahan dan sedikit stress.
Dari pada kami di rumah saja menghabiskan sisa liburan, aku dan Abang pergi ke Bandung. Tidak seperti acara jalan-jalanku biasanya yang selalu well-planned, perjalanan kami ke Bandung ini unplanned. Kami memutuskan untuk pergi naik angkutan umum. Dari rumah, kami naik busway ke Gambir. Dari halte busway Kramat Jati yang terdekat dari rumah kami, kami ganti sekali di halte Senen, langsung menuju Gambir. Setibanya di sana, kami langsung cek jadwal kereta ke Bandung, karena seperti saya bilang tadi, benar-benar unplanned. Ternyata jadwal keberangkatan terdekat adalah Argo Gede yang akan berangkat 20 menit lagi, sekitar jam 11. Maka kami bergegas membeli tiket, kemudian kami juga membeli makan siang di Hoka Hoka Bento. Setelah itu kami langsung naik ke kereta.
Kereta berangkat on time. Karena memang sudah waktunya makan siang, kami langsung menyantap Hoka Hoka Bento yang kami beli tadi. Setelah itu kami pikir kami akan ngantuk dan tertidur, ternyata tidak. Mungkin karena excited juga dengan liburan yang cukup spontan ini, kami malah ngobrol dan menikmati pemandangan. Tiga jam berlalu tidak terasa lama, kami telah tiba di stasiun Bandung.
Dari sana kami tadinya berencana menyewa mobil, kami telah membawa peta kota Bandung dari rumah. Ternyata, keterangan yang kami dapatkan, di sana tidak ada rental mobil yang istilahnya 'lepas kunci' (tanpa supir). Sedangkan untuk menyewa mobil beserta supir kami pikir tidak begitu perlu, mengingat program jalan-jalan kami ke Bandung juga belum jelas. Di samping itu harganya lumayan mahal, Rp. 450,000 per hari.
Lalu kami berjalan ke depan stasiun dan belum memutuskan akan menginap di mana. Tiba-tiba sebuah colt angkutan umum tujuan Lembang berhenti di depan kami. Budaya angkutan umum di mana-mana sama, berehenti di depan calon penumpang tanpa di minta. Kami pikir, mungkin asik juga menginap di salah satu hotel di Lembang. Akhirnya tanpa pikir panjang, kami segera naik colt umum tersebut. Kira-kira 1 jam perjalanan, kami tiba di Pasar Lembang. Dan kira-kira 500 m sesudahnya, kami berhenti di depan sebuah hotel. Singkat cerita, kami check in di hotel tersebut. Tempatnya bersih dan cukup bagus, pelayannya juga ramah-ramah dan membantu. Hari itu kami tidak berencana untuk pergi jauh-jauh. Kami mandi, istirahat sebentar, kemudian keluar untuk makan malam. Malam itu hujan, udaranya dingin sekali.
Keesokan harinya, kami berencana untuk pergi ke Ciater, berendam di kolam air hangat. Setelah sarapan nasi goreng di hotel yang rasanya enak juga, kami berangkat menuju Ciater. Kami naik angkutan umum dari depan hotel, berganti angkutan umum lain sekali lagi. Tapi entah bagaimana awalnya, kami berubah rencana untuk pergi ke Gunung Tangkuban Perahu dulu sebelum ke Ciater. Kami carter angkutan umum yang kami naiki tersebut, kami sepakat untuk membayar Rp. 100,000 untuk angkutan menuju Gunung (7-8 km jauhnya) dan kembali ke jalan besar, plus 2 tiket masuk. Pemandangan cukup indah, karena hari masih pagi dan udara kebetulan cerah.
Seturunnya kami dari Gunung, kami berhenti di sebuah kedai kecil untuk menikmati kopi susu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Ciater.
Dari situ, ternyata kami cukup naik angkutan umum satu kali menuju Ciater, di sambung ojek. Karena jaraknya cuma sekitar 200m dari pangkalan ojek ke Ciater, kami memilih untuk berjalan kaki sambil olah raga, lagi pula udaranya sejuk dan menyenangkan.
Setibanya di Ciater, kami sholat, kemudian makan siang di sebuah kafe yang menyajikan masakan Sunda. Siang itu kami makan nasi timbel komplit, plus sambal yang enak sekali. Setelah kenyang, barulah kami menuju kolam renang. Karena hari itu bukan hari libur, kolam renang sepi sekali, tak lebih dari 10 orang yang ada di sana. Bahkan setelah mereka pergi, kami hanya berdua di sana. Enak sekali berendam menghilangkan penat sambil merilekskan pikiran. Sore harinya kami kembali ke hotel.
Keesokan paginya kami check out karena rute kami adalah dalam kota Bandung, jadi kami tidak perlu lagi kembali ke hotel untuk mengambil barang-barang kami. Lagi pula bawaan kami hanya 1 buah tas ransel yang dibawa Abang. Aku hanya bawa tas tanganku.
Pertama kami pergi ke jalan Setiabudhi, di mana berjejer beberapa factory outlet. Kami membeli beberapa pakaian yang kami suka. Dari situ kami bertanya ke satpam lokasi Saung Angklung Udjo. Yang satu ini aku dapat infonya dari adikku, dia bilang cukup menarik. Ternyata dari Setiabudhi kami cukup sekali naik angkutan umum, tiba di tempat tersebut yang ternyata berlokasi di Caheum. Ternyata menarik sekali di sana, tempatnya indah dan teduh, kesannya sangat natural karena terdiri dari bambu di mana-mana. Di sana kami juga berkesempatan untuk belajar memainkan alat musik angklung bersama pengunjung-pengunjung yang lain.
Puas bermain angklung, kemudian makan siang dan sholat di tempat tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju toko kue Kartika Sari untuk membeli oleh-oleh buat keluarga di rumah. Dan karena tergoda nasi timbel, kami makan lagi di sana :)
Selesai berbelanja oleh-oleh, kami langsung menuju stasiun untuk membeli tiket dan sholat, kebetulan kereta yang jadwalnya paling dekat akan berangkat 30 menit lagi.
Karena hari menjelang malam, tidak ada pemandangan yang bisa kami nikmati, maka kami tertidur hampir sepanjang perjalanan.
Kami turun di stasiun Jatinegara, kembali ke rumah.