Thursday, November 10, 2005

KaLau KaRieR iSTRi LeBiH MaJu DaRi SuaMi - PaRT 1

Perimbangan kekuasaan dalam rumah tangga berpeluang tumbang, hubungan antar suami-istri menjadi renggang, manakala karier istri melambung sedangkan karier suami melempem. Kalau saja pasangan tidak tau cara menanggulangi segi emosional dan psikologis kesenjangan itu, rumah tangga terancam bubar.
Linda (32) tinggal di Jakarta dan bekerja di sebuah biro perjalanan. Pasangannya, Dani, tampan dan pandai. Semula Dani cemerlang di tempat kerjanya. Lalu entah mengapa ia melempem dan bakal kehilangan pekerjaannya. Menganggur ternyata buruk akibatnya bagi Dani. Waktu luang yang panjang menyebabkan ia mengasihani diri sendiri secara berlarut-larut. Dani jadi cepat tersinggung dan makin lama makin tergantung pada Linda.
Lama kelamaan Linda jadi kesal. Ia berpendapat Dani tidak mau berjuang untuk mengubah nasib. Linda merasa tidak kuat diganduli terus pada saat ia sedang meniti karier.
Malam hari Linda sering tidak bisa tidur. "Mestinya aku lebih penuh pengertian kepadanya dan lebih giat membesarkan semangatnya," pikirnya. Namun, setiap kali niat baik Linda dikalahkan oleh rasa tidak sabar menghadapi pasangan hidupnya.
Sebagai wanita ia mengharapkan pasangannya bisa menjadi pelindung. Ternyata peran sebagai pelindung itu tidak bisa dimainkan oleh Dani. Linda harus melindungi dirinya dan ia merasa mampu melakukannya.
Di dalam hati kecilnya Linda tetap mengharapkan adanya pelindung. Soalnya, dia dibesarkan dalam keluarga di mana ayahnya berperan sebagai pelindung yang stabil, pencari nafkah yang baik, dan dominan. Ayahnya memiliki sifat-sifat pria yang sangat dihargai di masa lampau.
Jadi, ketika Linda harus berperan sebagai pencari nafkah dan orang yang lebih dominan dalam hubungannya dengan Dani, ia merasa tidak betah. Ia kehilangan rasa hormatnya pada Dani, dan juga rasa cintanya. Akhirnya, mereka berpisah.

Dikutip dari Buletin Inisiatif - IFF, edisi Oktober 2005

No comments: