Sunday, October 05, 2008

Tertipu

Kemarin, masih dalam suasana lebaran, ada hal yang tidak begitu baik terjadi padaku. Aku dan mamaku sedang duduk-duduk di teras rumah kami, saat sebuah mobil mengangkut 2 buah spring bed satu lapis. Kami mobil tersebut sedang mencari alamat tetanggaku yang membeli barang tersebut. Ternyata tidak seperti yang kami duga, si pembawa spring bed tersebut menawarkan spring bed tersebut untuk kami beli. Mereka mengatakan bahwa mereka bekerja di sebuah toko mebel, dan bossnya tidak memberikan uang sebagai THR, tapi memberikan dagangannya, yaitu spring bed tersebut untuk dijual dan uang hasil penjualannya adalah sebagai THR buat mereka. Awalnya kami tidak tertarik, karena kami tidak membutuhkan spring bed baru. Tapi kemudian aku ingat Abang (tunanganku), belum mempunyai tempat tidur di rumah yang akan kami tempati kelak. Awalnya harga yang ditawarkan adalah 800 ribu rupiah. Tapi kami menawar dengan harga 400 ribu rupiah, dan akhirnya kami setuju untuk membayar 500 ribu rupiah. Anehnya, aku sama sekali tidak memeriksa barang yang aku beli tersebut, bahkan menyentuhnya pun tidak. Setelah orang-orang tersebut pergi, baru aku perhatikan bahwa ukuran tempat tidur tersebut kecil, lebarnya tidak lebih dari 1.4 m, dan panjangnya kurang dari 2 m.
Kesimpulannya, aku tertipu. Kecewa? Tentunya iya.
Tapi aku pikir tidak ada gunanya meratapi uang yang sudah melayang tersebut, tapi dari pada tempat tidur tersebut tidak terpakai karena menurut Abang bisa jebol dalam waktu 2-3 bulan jika ditiduri oleh orang dewasa, maka aku memutuskan untuk memberikannya kepada tetanggaku yang masih anak-anak, sebagai amal. Semoga Allah bersedia menerima amalku, dan semoga tempat tidur bermanfaat dan bisa menyenangkan hati anak tetanggaku itu.
Lalu bagaimana dengan 'para penipu' itu? Sungguh mereka bukanlah urusanku. Tanggung jawab mereka adalah kepada Allah, bukan kepadaku.

No comments: